PEMERINTAH KABUPATEN SUPIORI

Kamis, 30 Desember 2010

Pilkada Supiori 2011

Dana untuk Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) Supiori belum juga dicairkan pemerintah setempat sejak September hingga Desember 2010. Jika dana sebesar Rp1 miliar itu belum dapat direalisasikan hingga awal Januari mendatang, Pemilukada Putaran II di daerah itu terancam tanpa pengawasan Panwaslu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panwas Supiori, Demianus Wompere, SE menjawab wartawan, Rabu (29/12), ketika dikonfirmasi seputar persiapannya menjelang Pemilukada Supiori putaran II yang diwacanakan pada 16 Januari 2011 mendatang.
Menurut Demianus, dana Panwas pada putaran I sebesar Rp1 miliar yang telah diterimanya, sudah habis terpakai sejak Agustus lalu, untuk membiayai honor sebanyak 98 petugas Panwas mulai dari tingkat kabupaten, distrik, sekretariat hingga panitia pengawas lapangan di tingkat kampung, dan juga sebagai biaya operasional.
Sedangkan, terhitung sejak September hingga Desember 2010, seluruh petugasnya belum juga menerima honor. Demianus mengaku, pihaknya telah mengetahui bahwa dana untuk Panwas, tidak terakomodir pada APBD-Perubahan Supiori yang telah dibahas beberapa waktu lalu.
“Kami sudah menanyakan hal tersebut kepada Plt Setda Supiori, Onesias Rumere,S.Sos, tetapi jawabannya, dana untuk Panwas akan direalisasikan sebesar Rp1 miliar pada buan Januari mendatang,” kata Demianus.
Jika dana Panwas sebesar Rp1 miliar yang dijanjikan tersebut, baru dapat dicairkan pada Januari mendatang, menurut Demianus segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh dua kandidat peserta Pemilukada, tidak akan dapat diawasi oleh pihak Panwas, karena untuk membayar honor petugasnya dan juga sebagai biaya operasional selama empat bulan yang belum terbayarkan itu, akan terserap sebesar Rp700 juta, sedangkan Rp300 juta sisanya diyakini tidak akan mencukupi untuk membiayai pengawasan pada tahapan Pemilukada selanjutnya.
Menurutnya, dana yang harus dialokasikan untuk Panwas Supiori mulai awal putaran II hingga pelantikan Bupati definitive, harus dianggarkan sebesar Rp2,5 miliar. Namun usulan dana tersebut, ungkap ketua Panwas ini, belum juga mendapat tanggapan dari pemerintah setempat.
“Sesuai kenyataan ini, kami tentunya akan sampaikan ke Panwas di tingkat Provinsi maupun di tingkat Pusat, agar dapat memahami situasi yang dialami Panwas di kabupaten Supiori ini,” pungkasnya. (MC Biak/Sembiring/rm)
Read More »»

Selasa, 21 Desember 2010

7 alasan mencela diri

Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku,
pertama kali ketika aku melihatnya lemah,padahal seharusnya ia bisa kuat.
Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket dihadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah ia memilih yang mudahKeempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan coba menghibur diri dengan mengatakan bahwa semua orang juga melakukan kesalahan Kelima kali, ia menghindar karena takut, lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk padahal ia tahu, bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai
Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat (Khalil Gibran sang pujaan)
Read More »»

Kehidupan

Engkau dibisiki bahwa hidup adalah kegelapan
Dan dengan penuh ketakutan
Engkau sebarkan apa yang telah dituturkan padamu
penuh kebimbangan

Kuwartakan padamu bahwa hidup adalah kegelapan
jika tidak diselimuti oleh kehendak
Dan segala kehendak akan buta bila tidak diselimuti pengetahuan
Dan segala macam pengetahuan akan kosong
bila tidak diiringi kerja
Dan segala kerja hanyalah kehampaan
kecuali disertai cinta

Maka bila engkau bekerja dengan cinta
Engkau sesungguhnya tengah menambatkan dirimu
Dengan wujudnya kamu, wujud manusia lain
Dan wujud Tuhan.

Khalil Gibran, sang pujaan Read More »»

Gambaran umum Kepulauan Mapia

Gugus kepulauan yang terletak di Propinsi paling timur Indonesia Papua tepatnya Kabupaten Supiori terdiri dari beberapa pulau yang masuk dalam kategori Pulau-pulau kecil terluar yaitu pulau Bras, pulau Bras Kecil, Pulau Fanildo, Pulau Fanildo Kecil dan Pulau Mapia (Pegun) yang merupakan gugusan dari kepulauan Mapia. Bagian barat gugusan pulau mapia berbatasan dengan negara palau sementara bagian utara berbatasan dengan Kepulauan Guam Amerika. Kepulauan Mapia terdiri dari Pulau Mapia atau Pegun (332 Ha), Pulau Bras atau Berasi (309 Ha), Pulau Bras kecil (6 Ha), Pulau Fanildo atau Faniroto (50 Ha) dan Fanildo kecil (4 Ha).
Kelima pulau ini merupakan satu kesatuan yang terhubungkan oleh hamparan pantai pasir putih yang dilingkari karang seluas 37.760 Ha dengan laguna di tengahnya seluas 3.000 Ha. Kedalaman lagoon berkisar antara 5 – 22 meter dengan kanal atau alur yang berada di sisi barat, dimana kanal tersebut merupakan akses masuk dan keluar lagoon. Pulau Mapia secara administratif termasuk kedalam Kecamatan Supiori Utara. Dilihat dari letaknya Gugus Pulau Mapia di tengah Samudra Pasifik ini sangat strategis dan potensial karena memiliki potensi sumber daya laut yang besar, yaitu wisata bahari, perikanan, dan perkebunan kelapa.
Secara garis besar gambaran umum dari masing-masing pulau adalah sebagai berikut:
a.Pulau Bras
Pulau Bras merupakan salah satu dari Gugus Pulau Mapia. Pulau ini berpenduduk, dengan mata pencahariaan utama pembuat kopra. Pulau Bras merupakan pusat pemerintahan desa Pulau-pulau Mapia. Pulau Bras dikelilingi oleh pantai berpasir yang landai selebar 30 - 40 m. Bila air surut penduduk di Pulau Bras dapat berjalan kaki ke Pulau Pegun (Mapia) dan Pulau Fanildo. Pulau Bras di kelilingi oleh terumbu karang yang cukup luas. Pulau Bras secara astrononis berada pada posisi 00 55 57 N dan 134 20 30 E.
b. Pulau fanildo
Salah satu pulau kecil terluar yang berbatasan dengan Republik Palau adalah Pulau Fanildo yang merupakan gugusan dari Kepulauan Mapia. Jarak antara Pulau Fanildo dengan Pulau Babelthuap adalah sejauh 390 mil. Pulau Babelthuap adalah salah satu pulau milik Negara Palau. Posisi pulau Fanildo ini menjadi salah satu pulau yang sangat strategis bagi NKRI. Pulau Fanildo berada pada posisi 00 56 22 N dan 134 18 14 E (Gambar 4.3).
Pulau Pegun (Mapia)
Pulau Mapia juga disebut Pulau Panjang karena bentuknya yang panjang. Penduduk di Pulau ini bermata pencaharian utama sebagai pembuat Kopra. Sumber air tawar adalah sumur gali dengan kedalaman 1 meter dan diameter sumur 1 m. Pantai berpasir putih dikelilingi pulau dan landai kecuali bagian barat yang agak dalam sebagai tempat berlabuh kapal perintis dan navigasi. Tidak ada sarana berlabuh seperti pelabuhan. Bila air surut, pasir putih terlihat memanjang sampai ke Pulau Bras.
Aksesibilitas
Gugus Pulau Mapia dapat dicapai dari Jakarta dengan menggunakan Pesawat Udara dan kapal laut, dengan Rute Jakarta – Biak – Fanildo/Mapia/Bras Kepulauan Mapia dapat diakses dengan menggunakan perahu motor (spead boat) dari Kabupaten Biak Numfor. Jarak Kep. Mapia dengan Kota Biak adalah 150 mil dan dapat dicapai dengan kapal motor. Lamanya waktu perjalanan dari Kota Biak dengan menggunakan perahu motor carteran berkekuatan 320 PK menuju Pulau Fanildo kurang lebih sekitar
6 jam. Pulau Fanildo/Bras sebagai satu kesatuan dari Kepulauan Mapia secara regulardilayani oleh 2 kapal perintis yang senantiasa berlayar menuju Gugus Pulau Mapia dengan jadwal sebulan sekali dengan waktu tempuh kurang lebih 25 jam dari Biak. Sarana telekomunikasi lainnya seperti Radio, Televisi hanya dimiliiki oleh Angkatan Laut yang bermukim di kawasan Gugus Pulau Mapia
Read More »»

Minggu, 28 November 2010

Bangsa Kasihan


Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya,
memakan roti dari gandum yang tidak dituainya
dan meminum anggur yang tidak diperasnya

Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan,
dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah.

Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun.

Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara
kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan,
tidak sesumbar kecuali di runtuhan,
dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya
sudah berada di antara pedang dan landasan.

Kasihan bangsa yang negarawannya serigala,
falsafahnya karung nasi,
dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru.

Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya
dengan trompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian,
hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan trompet lagi.

Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu
menghitung tahun-tahun berlalu
dan orang kuatnya masih dalam gendongan.

Kasihan bangsa yang berpecah-belah,
dan masing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa.
Khalil Gibran eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.
Read More »»

Selasa, 23 November 2010

Penerimaan CPNS Kabupaten Supiori

Memasuki hari kedua proses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Supiori 2010, Jumlah peminat dari berbagai jenjang ilmu sudah mencapai kurang lebih 200 orang hal ini diketahui berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari panitia pelaksana. Tempat pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil tersebut dipusatkan dibeberapa tempat antara lain gedung pariwisata, kantor distrik supiori timur, dinas pendidikan dan dinas kesehatan kabupaten supiori , persyaratan yang diminta untuk sementara terdiri dari 4 syarat  yaitu :
  1. Ijasah dan transkip nilai sebanyak 1 lembar
  2. Surat Pernyataan bersedia untuk tidak menuntut apabila tidak diterima sebagai CPNS
  3. Surat lamaran
  4. Pas Photo 3x4 sebanyak 4 lembar
Berkaitan dengan waktu pelaksanaan tes CPNS Kabupaten Supiori direncanakan akan  mengikuti waktu pelaksanaan tes CPNS secara nasional yaitu pada tanggal 16 Desember 2010 13 Desember 2010Read More »»

Kamis, 18 November 2010

PROFIL KABUPATEN SUPIORI

. KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Supiori merupakan Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2003, mempunyai wilayah daratan dengan luas sebesar 704,24 Km2 dan wilayah perairan seluas 5.993 Km2. Wilayah Kabupaten Supiori sebagian besar terletak di Pulau Supiori dan sebagian lainnya di Pulau Biak
Kondisi topografi daerah ini pada umumnya bergunung-gunung dan hanya pada beberapa bagian tertentu saja yang merupakan daerah datar hingga landai. Daerah yang datar dan landai tersebar di sepanjang daerah pesisir pantai. Pada daerah yang datar dan landai inilah masyarakat membangun pemukiman, berkebun, berladang dan melakukan aktifitas ekonomi lainnya.
Kondisi tanah pada umumnya merupakan perkembangan dari bahan induk dengan struktur batu kapur. Kondisi tanah yang saat ini cukup baik bagi pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Sebagian tanah lainnya merupakan tanah yang cukup subur dan potensial untuk berbagai usaha tani, baik tanaman holtikultura, tanaman perkebunan maupun tanaman industri dan lain-lain.
Kondisi iklim, khususnya curah hujan cukup baik untuk mendukung usaha pertanian di daerah ini. Menurut klasifikasi smith dan fergusson iklim di Kabupaten Supiori termasuk tipe A/B dengan bulan basah terjadi selama 6 (enam) bulan, bulan lembab selama 4 (empat) bulan dan bulan kering selama 2 (dua) bulan.
Menurut peta kawasan hutan dan wilayah perairan Provinsi papua, sebagian besar wilayah ini merupakan kawasan hutan suaka alam. Didaerah ini terdapat kawasan hutan seluas 45.384 ha atau sekitar 65% dari luas wilayah Kabupaten Supiori. Kawasan hutan ini terdiri dari kawasan hutan suaka alam sebesar 38.517 ha, kawasan hutan lindung sebesar 4.689 ha, dan kawasan hutan produksi 2.178 ha (Analisis SIG, 2006).
Berdasarkan kondisi dan status kawasan di wilayah Kabupaten Supiori tersebut diatas, maka mudah dipahami apabila wilayah ini dikategorikan sebagai wilayah yang rentan terhadap berbagai perubahan lingkungan akibat pembangunan. Seiring dengan terbentuknya Kabupaten baru ini, maka laju pembangunan juga akan menjadi semakin meningkat. Kebutuhan lahan bagi pembangunan berbagai prasarana ekonomi seperti perumahan, perkantoran dan berbagai fasilitas umum lainnya akan segera diikuti oleh peningkatan jumlah penduduk dengan berbagai kebutuhan yang memerlukan lahan untuk berbagai kegiatan usaha seperti tanaman pangan, holtikultura, tanaman industri, perkebunan, pemeliharaan ternak dan lain sebagainya. Peningkatan kebutuhan lahan bagi pembangunan ini akan menjadi ancaman terhadap kelestarian lingkungan hidup apabila tidak dikelola dengan baik.
Kelestarian berbagai fauna dan flora endemik/spesifik lokal seperti burung kakak tua raja jambul merah, kakak tua hitam jambul kuning, cenderawasih, kuskus dan berbagai jenis reptil, anggrek hitam dan berbagai spesias fauna dan flora lainnya akan terancam punah demikian pula dengan kelestarian terumbu karang, padang lamun, estuaria, dan ekosistem manggove akan mengalami ganguan yang serius. Menyadari potensi dampak lingkungan hidup yang begitu luas yang dapat timbul dari pembangunan di Kabupaten Supiori kedepan maka perlu adanya sosialisasi pihak pemerintah kepada masyarakat terhadap pengaruh pembangunan pada sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Supiori
a.Letak dan Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Supiori Provinsi Papua terletak pada koordinat 0055’54” lintang utara-1031’ lintang selatan dan 134047’-136048’ bujur timur.Luas wilayah daratan Kabupaten Supiori Provinsi Papua adalah 572 km2.
Secara Administrasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Supiori terdiri dari :
1.Distrik Supiori Timur, luas wilayayah 79 Km2 terdiri dari 10 Desa/Kampung
2.Distrik Supiori Utara, luas wilayayah 72 Km2 terdiri dari 5 Desa/Kampung
3.Distrik Supiori Barat, luas wilayayah 177 Km2 terdiri dari 7 Desa/Kampung
4.Distrik Supiori Selatan , luas wilayah 108 Km2 terdiri dari 7 Desa/Kampung
5.Distrik Kepulauan Aruri, luas wilayah 136 Km2 terdiri dari 9 Desa/Kampung
Lima Distrik tersebut terdiri dari 38 Desa/Kampung, nama-nama Desa/Kampung di Tiap Distrik sebagai berikut :
Supiori Timur
Yawerma , Wombonda, Marsram, Duber, Sauyas , Wafor, Sorendiweri, Waryesi, Douwbo dan Syurdori
Supiori Utara
Warsa , Puweri, Warbor, Kobari jaya dan Fanjur
Supiori Barat
Mapia , Masyai, Napisndi, Amyas , Wayori, Koryakam dan Waryei
Supiori Selatan
Biniki, Maryaidori, Warbefondi, Fanindi, Awaki, Odori dan Didiabolo
Kepulauan Aruri
Imbirsbari, Wonggeina, Aruri, Yamnaisu, Rayori, Mburwandi, Manggonswan, Insumbrei dan Ineki
Kabupaten Supiori meliputi seluruh pulau Supiori dan pulau-pulau kecil lainnya dibagian selatan, barat dan utara sebanyak kurang lebih 27 pulau dengan luas total 572 km2 yang terbagi menjadi 2 (dua) gugus kepulauan meliputi ;
(1)Gugus kepulauan befondi ( yang terdiri dari : kepulauan mapia, kepulauan miosbefondi dan ;
(2)Gugus kepulauan sowek (terdiri dari pulau rani, pulau insumbabi, teluk odori, pulau aruri, sowek, ineki, wonggeina dan imbirsbari)
b.Kelerengan
Wilayah Kabupaten Supiori di dominasi oleh kelerengan yang curam hingga sangat curam dan hanya sebagian kecil yang datar hingga landai. Kelas lereng yang sangat curam (>40%) mendominasi wilayah Kabupaten Supiori dengan luas areal 40.393 ha atau 57,35% kelerengan sedang sampai curam (15-40%) menempati areal seluas 12.251 ha (17,40%) dan areal datar sampai landai (0-15%) seluas 17.780 ha (25,25%).
c.Jenis Tanah
Wilayah Kabupaten Supiori Provinsi Papua di dominasi oleh jenis tanah latosol dan aluvial, dan sebagian kecil berjenis tanah meditran, litosol dan podsolik. Tanah ini berbentuk dari batuan induk batu karang, yang dalam perkembangannya membentuk tanah berbatu kapur. Jenis batuan bahan induk inilah yang mewarnai jenis tanaman dan kehidupan diatasnya.
d.Iklim
Kondisi iklim di Kabupaten Supiori sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketinggian tempat, vegetasi/hutan, dan berbagai faktor lainnya. Intensitas curah hujan sebesar 3.214 mm/tahun dan jumlah hari hujan dalam setahun sebanyak 219 hari. Data intensitas curah hujan dari hari hujan.
Menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson, iklim di Kabupaten Supiori termasuk tipe A/B yang didominasi oleh Bulan basah dengan curah hujan lebih besar dari 100 mm perbulan. Curah hujan bulanan rata-rata di Kabupaten Supiori tercatat sebesar 204,57 mm/bulan. Penyebaran intensitas curah hujan ini relatif merata pada setiap bulan dengan intensitas curah hujan bulan terendah terjadi pada bulan oktober dengan curah hujan sebesar 76,2 mm dan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan Maret dengan intensitas curah hujan sebesar 310,0 mm dan 365,2 mm.
Pada kondisi curah hujan seperti ini akan sangat membantu dalam usaha pertanian, tetapi juga sekaligus dapat menjadi pemicu terjadinya bencana banjir, erosi, longsor dan lain-lain.
e.Penutupan Lahan
Penutupan lahan di Kabupaten Supiori Provinsi Papua didominasi oleh hutan tropika basah yang kaya dengan species-species tumbuhan. Jenis vegetasi yang banyak ditemui di daerah ini adalah kayu besi (Instia bijuga), Matoa, Kayu Cina, damar hutan, ketapang hutan, cemara papua dan lain-lain. Lahan yang cukup sesuai dengan kegiatan pertanian di Kabupaten Supiori Provinsi Papua tercatat seluas 3.503 ha. Lahan ini tersebar di 3 (tiga) distrik dan yang terluas di distrik supiori utara, disusul oleh supiori timur dan supiori selatan.
Semua jenis penutupan lahan ini menyebar merata pada ketiga distrik di Kabupaten Supiori. Hutan lahan kering primer menempati areal terluas yaitu 55.350 ha atau 78,60% dari luas total areal Kabupaten Supiori (didominasi oleh cagar alam), sisanya 21,4% terdiri atas hutan lahan kering sekunder, semak belukar, manggrove dan pertanian lahan kering.
f.Flora dan Fauna
Keadaan flora dan fauna di Kabupaten Supiori cukup beragam. Jenis flora endemik yang banyak dijumpai di Kabupaten Supiori terdiri atas jenis pohon-pohonan dan berbagai jenis anggrek.
Jenis pohon hutan yang potensial yaitu merbau, matoa, kayu cina/ damar, ketapang hutan, manggustan, pandanus (pohon buah merah), dan berbagai jenis bambu. Berbagai jenis anggrek dapat ditemukan dalam hutan termasuk jenis anggrek hitam yang dilindungi. Tanaman perkebunan yang dikembangkan oleh penduduk antara lain kelapa sawit, durian, rambutan, langsat, cempedak, kakao dan kelapa. Selain itu penduduk mengusahakan tanaman pinang dan siri untuk keperluan makan siri, dan tanaman sagu sebagai bahan makanan. Tanaman semusim yang banyak di kembangkan sebagai bahan makanan adalah keladi, ubi jalar dan singkong, sedangkan tanaman musiman yang banyak dikembangkan yaitu pisang dan nenas.
Jenis fauna yang banyak ditemukan umumnya jenis endemik lokal seperti kuskus, babi hutan dan tikus hutan. Jenis burung yang banyak ditemukan adalah burung mahkota, cenderawasih biak, kakak tua putih, mambruk, nuri hijau/merah, nuri kepala hitam, kumkum dan lain-lain. Sebagian dari jenis endemik tersebut termasuk jenis yang di lindungi.
Berbagai jenis ikan yang terdapat di perairan supiori yaitu ; ikan hiu, pari, napoleon, cakalang, kerapu dan berbagai jenis ikan karang seperti baronang, ikan merah, bawal, sunu, ikan batu, kerang, lola, batu laga dan lain-lain. Selain itu terdapat berbagai jenis udang dan lobster. Di pulau Mapia terdapat banyak penyu dan ikan tenggiri. Bilamana potensi perairan ini dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai ekonomi yang cukup tinggii bagi kabupaten supiori.
g.Penggunaan Lahan
Kawasan hutan didaerah Kabupaten Supiori dibagi menjadi 4 fungsi kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi, kawasan suaka alam (cagar alam) dan kawasan lainnya. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang kehutanan, kawasan-kawasan hutan tersebut memiliki pendefenisian tersendiri.
Potensi sumberdaya hutan didasarkan pada SK. Menthutbun No.891/KPTS-II/1999, kawasan hutan lindung mempunyai luas yang paling besar yaitu sebesar 123.436,89 Ha (42,33 dari luas wilayah hutan) dan menempati urutan berikutnya adalah kawasan hutan produksi terbatas seluas 54.648,83 Ha (18,74% dari luas wilayah hutan), kawasan hutan konservasi seluas 45,148,96 Ha (15,46% dari luas wilayah hutan) areal penggunaan lain seluas 34.500,23 Ha (11,83%) dan hutan produksi seluas 33.860.83 Ha (11,61% dari luas wilayah hutan).
Hutan konservasi terdiri dari cagar alam kabupaten supiori terletak di supiori selatan dan supiori utara dan berdasarkan hasil tata batas panjang 159,14 km, luas 41,990 Ha dengan SK Penetapan No.026/Kpts-II/1988 tanggal 11 Januari 1988.
Atas dasar tersbut, maka diperlukan adanya perlindungan terhadap kawasan hutan lindung, kawasan hutan konservasi serta pengawasan terhadap pengelolaan kawasan hutan produksi supaya produktifitas kayu stabil atau mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun dengan tujuan untuk menopang kesejahteraan masyarakat dan tetap terjaganya kelestarian alam.

KONDISI KABUPATEN SUPIORI
Lingkungan Biofisik
Kondisi lingkungan hidup ekosistem pulau supiori secara umum masih cukup baik. Wilayah daratan Kabupaten Supiori dengan luas 704,24 km2 ini terdiri dari 45.348 ha (64%) kawasan hutan dan 25.040 ha (36%) untuk penggunaan pemukiman, pertanian dan hutan rakyat. Kondisi kawasan hutan, secara keseluruhan juga masih cukup baik.
Kondisi peruntukan lahan di Kabupaten Supiori menunjukkan bahwa lebih dari 61% wilayah ini merupakan kawasan hutan tutupan, baik untuk kepentingan pelestarian alam maupun untuk sistem penyanggah kehidupan dan hanya sekitar 27.218 ha (39%) yang diperuntukkan bagi kegiatan produktif dilihat dari segi topografi, erodibilitas dan erosivitas maka pola penutupan dan penggunaan lahan ini cukup baik. Dengan proporsi penggunaan lahan seperti ini, maka kondisi lingkungan hidup diharapkan akan dapat lestari.
Lingkungan Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk di Kabupaten Supiori tercatat sebanyak 19.182 jiwa. Penduduk tersebar di lima Distrik yang ada, masing-masing 6.050 jiwa di Distrik Supiori Timur, 1.894 di Distrik Supiori Utara, 2.241 di Distrik Supiori Barat, 3.495 di Distrik Supiori Selatan dan 5.502 di Distrik Kepulauan Aruri. Penduduk pada umumnya bermukim di daerah sepanjang pesisir pantai, baik di pantai utara, pantai selatan, pantai barat dan pantai timur.

Demikian Profil Kabupaten Supiori, kiranya dapat digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Supiori
Read More »»